Melalui Lomba Balita Sehat, Pemkot Malang Tanamkan Kesadaran Cegah Stunting Sejak Dini
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Dede Nana
08 - Oct - 2025, 05:32
JATIMTIMES - Tak sekadar ajang seremonial, Lomba Balita Sehat yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Tim Penggerak (TP) PKK Kota Malang di Gedung Kartini, menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya menyiapkan generasi emas bebas stunting.
Kegiatan yang diikuti balita dari 57 kelurahan ini menjadi sarana edukasi bagi para ibu tentang pentingnya gizi, stimulasi motorik, dan pola asuh yang tepat di masa tumbuh kembang anak.
Baca Juga : Syarat Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026: Peluang, Jadwal, dan Skenarionya
Ketua TP PKK Kota Malang Hanik Andriani Wahyu Hidayat menegaskan, masa balita merupakan periode emas yang tak akan terulang. Karena itu, perhatian dan pendampingan orang tua sangat menentukan kualitas generasi mendatang.
“Balita adalah generasi penerus kita. Masa ini tidak berulang dua kali, sehingga harus benar-benar diperhatikan. Melalui lomba ini, para ibu tidak hanya dinilai, tapi juga diberi edukasi seputar kesehatan anak dan gizi keluarga,” ujarnya.
Hanik menambahkan, kegiatan ini merupakan wujud sinergi antara 10 Program Pokok PKK dengan Dasa Bakti Unggulan Kota Malang, terutama program Ngalam Tahes, yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat sejak usia dini.
“Semangatnya sejalan dengan Ngalam Ngopeni, yaitu merawat dan memperhatikan generasi penerus bangsa. Kami ingin para ibu memahami pentingnya gizi seimbang dan stimulasi tumbuh kembang anak sejak dini,” lanjutnya.
Penilaian dilakukan secara objektif melalui dua tahap: administrasi (riwayat kehamilan, imunisasi, dan perkembangan anak) serta observasi fisik (pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, hingga pemeriksaan gigi dan tumbuh kembang).
Baca Juga : STIE Malangkucecwara Perkuat Literasi Keuangan Mahasiswa Lewat Studi Visit ke OJK Malang
Langkah kolaboratif seperti ini terbukti berkontribusi terhadap penurunan angka stunting di Kota Malang. Berdasarkan data e-PPGBM, prevalensi stunting menurun konsisten dari 9,10 persen (2022) menjadi 8,68 persen (2023), dan kembali turun ke 8 persen (2024).
Melalui kegiatan semacam ini, Pemkot Malang dan TP PKK berharap masyarakat semakin sadar bahwa mencegah stunting dimulai dari rumah, dengan peran ibu sebagai garda terdepan dalam menjaga tumbuh kembang anak menuju generasi Kota Malang yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.