DPC Partai Gerindra Kabupaten Situbondo Tegas Tolak Rencana Bergabungnya Budi Arie Setiadi ke Partai Gerindra

07 - Nov - 2025, 03:52

Koordinasi pernyataan sikap penolakan DPC Partai Gerindra Kabupaten Situbondo terkait rencana bergabungnya Budi Arie Setiadi ke Gerindra, Jumat (07/11/2025). (Foto: Wisnu Bangun Saputro/ JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Situbondo menyatakan sikap tegas menolak rencana bergabungnya Budi Arie Setiadi ke Partai Gerindra. Penolakan ini disampaikan langsung oleh Ketua DPC Gerindra Situbondo, H Hambali, sebagai bentuk komitmen menjaga marwah dan ideologi partai.

Menurut Hambali, Partai Gerindra bukanlah tempat bagi figur yang hanya datang karena kepentingan momentum politik. Ia menegaskan bahwa Gerindra di Situbondo dibangun atas dasar perjuangan, loyalitas, dan konsistensi kader yang selama ini bekerja di akar rumput.

Baca Juga : Khutbah Jumat 7 November: Meneladani Semangat Juang Para Pahlawan 

“Kami di DPC Situbondo tegas menolak jika Budi Arie benar-benar ingin masuk ke Gerindra. Kami bukan partai yang dibangun karena momentum politik, tapi karena komitmen perjuangan,” ujar Hambali saat dikonfirmasi, Jumat (7/11/2025).

Hambali menyampaikan, seluruh kader di tingkat kabupaten hingga ranting telah satu suara menolak rencana tersebut. Pihaknya menilai bahwa Gerindra di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto adalah partai yang berkarakter kuat, sehingga setiap kader yang masuk harus memiliki rekam jejak dan komitmen yang sejalan dengan visi partai.

“Kami menghormati siapa pun tokoh nasional, tapi untuk masuk ke Gerindra harus melalui proses panjang dan pembuktian. Tidak bisa hanya karena posisi atau kedekatan dengan kekuasaan,” tambahnya.

Hambali menilai, rencana bergabungnya Budi Arie Setiadi yang sebelumnya memimpin relawan Projo—organisasi pendukung Presiden Joko Widodo—menimbulkan tanda tanya besar di kalangan kader Gerindra daerah. Menurutnya, banyak kader di daerah yang berjuang dari nol tanpa fasilitas, sehingga wajar jika mereka mempertanyakan kehadiran figur luar yang datang secara tiba-tiba.

Lebih lanjut, Hambali menegaskan bahwa DPC Gerindra Situbondo berpegang pada prinsip kaderisasi. Ia tidak ingin partai menjadi tempat persinggahan tokoh yang kehilangan posisi politik. 

“Kami ingin menjaga marwah partai. Jangan sampai Gerindra dijadikan tempat menampung orang-orang yang sedang kehilangan perahu,” ucapnya.

Baca Juga : 9 Bidang Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia Versi BPS 2025

Hambali menambahkan, Gerindra Situbondo hingga kini tetap solid dan fokus menjalankan instruksi DPP serta DPD Jawa Timur. Ia meminta seluruh pengurus dan simpatisan untuk tidak mudah terprovokasi oleh dinamika politik di tingkat nasional.

Selain itu, Hambali menilai penolakan terhadap Budi Arie juga merupakan bentuk aspirasi kader di daerah yang ingin mempertahankan nilai-nilai perjuangan. “Kader di bawah sudah bekerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres kemarin. Jangan sampai semangat mereka turun hanya karena adanya figur yang masuk tanpa proses kaderisasi,” tegasnya.

Meski demikian, Hambali menegaskan bahwa sikap penolakan ini bukan bentuk kebencian pribadi, melainkan untuk menjaga garis perjuangan partai. Ia berharap DPP dapat mempertimbangkan dengan bijak setiap wacana perekrutan tokoh nasional agar tidak menimbulkan keresahan di tingkat bawah.

“Kami tetap tunduk pada keputusan DPP, tapi kami punya hak menyampaikan aspirasi. Gerindra di Situbondo ingin tetap murni sebagai partai perjuangan rakyat, bukan partai momentum,” pungkasnya.