Hotel di Kota Batu Targetkan Capai Okupansi 100 Persen saat Nataru

Reporter

Prasetyo Lanang

Editor

Yunan Helmy

23 - Nov - 2025, 03:15

Hotel di Kota Batu. PHRI Kota Batu optimistis tetap menargetkan rata-rata okupansi Nataru mencapai 90-100 persen.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Musim liburan pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) akhir Desember nanti bakal dinanti para pelaku usaha hotel. Pada Natal 2025 dan malam tahun baru 2026, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kora Batu optimis menargetkan rata-rata okupansi bisa mencapai 100 persen.

Hal tersebut disampaikan Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi. Meski laju reservasi atau pemesanan tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang sudah masif bulan November, pihaknya yakin tetap bisa mencapai target maksimal hingga malam pergantian tahun nanti.

Baca Juga : PHRI Kota Malang Desak Penginapan Perkuat Sistem Keamanan Kebakaran

"Tentunya kita berharap bisa 90-100 persen. Meskipun tidak seperti sebelumnya yang reservasinya sudah terlihat sejak November awal, tapi saat ini banyak yang memesan agak mepet atau datang langsung," ujarnya saat ditemui, belum lama ini.

Ia mengaku, di bulan November biasanya reservasi sudah menunjukkan angka 40 persen okupansi. Namun dari rata-rata seluruh hotel di Kota Batu hingga saat ini masih di kisaran 20 persen.

Pria yang juga direktur utama PT Selecta itu menuturkan, ada pengecualian bagi beberap hotel dengan konsep unik. Salah satunya glamping yang saat ini banyak diminati. Sejumlah hotel berkonsep glamping itu dikatakannya saat ini sudah menunjukkan 50 persen okupansi.

"Tingkat reservasi mereka tinggi karena orang penasaran pada tempat baru dan unik," ungkapnya.

Beberapa strategi dan persiapan umum masih disiapkan para pengelola hotel. Seperti halnya mengadakan penawaran event gala dinner hingga mengundang artis regional.

Baca Juga : Mengenal FIFA Series 2026: Ajang Bergengsi yang Bawa Banyak Keuntungan bagi Indonesia

"Jelas ada yang mengadakan gala dinner, pesta kembang api dan mengundang artis regional, tapi mungkin tidak sebanyak sebelumnya. Ada yang gaka dinner saja tanpa hiburan artis," kata Sujud.

Meski diketahui kondisi ekonomi yang melemah memengaruhi daya beli masyarakat, Sujud masih meyakini bahwa Kota Batu menjadi destinasi pilihan wisatawan. 

"Meskipun juga ada banyak destinasi wisata di daerah lain yang baru, Kota Batu tetap dengan kekhasannya sendiri yang sejuk dengan alam yang asri," imbuh dia.