PBNU Pastikan Rapat Pleno Sah, Kuorum Terpenuhi Lebih dari 50 Persen

Reporter

Mutmainah J

Editor

Dede Nana

10 - Dec - 2025, 05:20

Rais Syuriyah PBNU, Prof Mohammad Nuh. (Foto NU Daring)

JATIMTIMES - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan bahwa rapat pleno yang digelar pada Selasa, 9 Desember 2025 berlangsung sah, kuorum, dan sepenuhnya memenuhi ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PBNU. Pernyataan ini disampaikan untuk merespon keberatan dari kubu Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang sebelumnya menyebut pleno tidak memenuhi kuorum.

Rais Syuriyah PBNU, Prof Mohammad Nuh, di hadapan awak media menjelaskan bahwa kehadiran peserta pleno justru melampaui ambang batas minimal kuorum yang dipersyaratkan organisasi.

Baca Juga : Update Kasus Dugaan Korupsi RSUD Karsa Husada, Kejari Batu Panggil Saksi Dari Pusat

“Kuorum itu di AD/ART sudah jelas: 50 persen plus satu. Kalau tidak terpenuhi, ditunda 30 menit. Tapi alhamdulillah, sejak awal sudah melebihi 50 plus satu, yaitu 55,39 persen,” ungkap Prof Nuh dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Prof Nuh menegaskan bahwa PBNU memiliki dokumentasi resmi mengenai daftar hadir peserta pleno. Data tersebut, menurutnya, menjadi bukti objektif bahwa pleno berlangsung sesuai aturan.

“Daftarnya ada, lengkap. Jadi kalau dinyatakan tidak kuorum, silakan data yang berbicara,” ujarnya.

Ia juga mengklarifikasi bahwa rapat pleno tidak mengharuskan seluruh unsur hadir secara penuh. Yang penting, berdasarkan AD/ART, kehadiran minimal 50 persen plus satu sudah cukup untuk menetapkan pleno sebagai sah.

“Pleno itu tidak harus penuh semua. Dari Mustasyar, A’wan, dan unsur lain, selama terpenuhi 50 persen plus satu, maka sah,” lanjutnya.

Lebih jauh, Prof Nuh memastikan bahwa unsur Syuriyah dan Tanfidziyah turut hadir dan itu semakin menguatkan legalitas pleno. “Yang hadir dari Tanfidziyah ada, Suriyah juga ada. Totalnya 55,39 persen. Jadi tidak ada alasan untuk meragukan keabsahannya,” tegasnya.

Daftar Tokoh yang Hadir dalam Rapat Pleno PBNU

PBNU merilis data resmi mengenai para tokoh yang hadir secara langsung dalam rapat pleno. Berikut daftar lengkapnya:

• KH Miftachul Akhyar – Rais Aam PBNU

• KH Anwar Iskandar

• KH Afifuddin Muhajir – Wakil Rais Aam PBNU

• Nyai Hj. Mahfudhoh Ali Ubaid – Mustasyar, putri KH Abdul Wahab Chasbullah

• Prof Dr Mohammad Nuh, DEA – Rais PBNU, Ketua Tim Koordinasi dan Supervisi Pengurus Besar Syuriyah

• KH Nasaruddin Umar – Rais PBNU, Menteri Agama RI

Baca Juga : Dorong Digitalisasi Statistik Sektoral di Kalangan ASN, Diskominfo Kota Kediri Hadirkan Webinar Visualisasi Data Menggunakan Excel

• KH Ubaidillah Ruchiat – Rais PBNU, Pengasuh Pondok Pesantren Cipasung

• KH Mustofa Aqil Sirodj – Rais PBNU, Pengasuh Pesantren Kempek Cirebon

• KH Hasib Wahab – Ketua PBNU, putra KH Abdul Wahab Chasbullah

• KH Abdul Hakim Mahfudz – A’wan PBNU, cicit Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang

Daftar tersebut menegaskan bahwa sejumlah tokoh sentral PBNU, baik dari unsur Syuriyah maupun Tanfidziyah, hadir dan ikut serta dalam proses pleno.

Sementara itu, setelah ditetapkan sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU dalam rapat pleno tersebut, KH Zulfa Mustofa langsung mempersiapkan agenda awal masa jabatannya. Ia menegaskan bahwa langkah pertama yang akan diambil adalah melakukan sosialisasi menyeluruh kepada struktur NU di berbagai tingkatan.

“Besok kami akan mensosialisasikan hasil pleno ini kepada jajaran pengurus NU di tingkat provinsi, baik Syuriyah maupun Tanfidziyah, termasuk seluruh pengurus di cabang. Tujuannya agar semua memahami proses dan hasil rapat pleno,” ujarnya.

Zulfa menekankan pentingnya komunikasi internal untuk memastikan roda organisasi tetap berjalan stabil di tengah dinamika yang terjadi.

Di tengah meningkatnya dinamika dan perbedaan pandangan antar-pengurus, PBNU mengimbau seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk tetap tenang, tidak terprovokasi oleh rumor, serta menunggu penjelasan resmi dari struktur organisasi.

PBNU memastikan bahwa seluruh proses yang berlangsung mengacu pada AD/ART, demi menjaga marwah dan keberlanjutan organisasi.