Awas! Jawa Timur Berpotensi Terdampak Bibit Siklon 93S, Ini Sebaran Wilayahnya

11 - Dec - 2025, 08:03

Dua bibit siklon yang mendekati Indonesia. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES – Jawa Timur tengah berada dalam kondisi siaga cuaca ekstrem menyusul kemunculan bibit siklon tropis di sekitar Indonesia, yaitu Siklon Tropis 93S. BMKG melaporkan bahwa sistem tersebut berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat serta gelombang tinggi di sejumlah wilayah, termasuk di pesisir selatan Jatim.

Meski pusat pembentukan bibit siklon tidak berada langsung di wilayah Jawa Timur, dampak tidak langsungnya dipastikan terasa, terutama untuk wilayah pesisir dan laut selatan Jawa.

Baca Juga : Diskusi Panel di Bandara Dhoho, Mbak Vinanda Pacu Konektivitas dan Investasi Kota Kediri

Untuk diketahui, Bibit Siklon Tropis 93S terbentuk pada 11 Desember 2025 di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), masuk dalam Area of Monitoring (AoM) TCWC Jakarta. Sistem ini memiliki, kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam) dan tekanan minimum 1009 hPa. 

Menurut keterangan resmi BMKG, potensi 93S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan berada pada kategori peluang rendah. Hanya saja dampak tidak langsung 93S yang bisa terjadi hingga Jumat, 12 Desember 2025 pukul 13.00 WIB adalah sebagai berikut. 

Hujan Sedang hingga Lebat:
• Jawa Timur
• Bali
• Nusa Tenggara Barat
• Nusa Tenggara Timur bagian barat

Gelombang Laut Tinggi (1.25 – 2.5 m / Moderate Sea):
• Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT
• Perairan selatan Jawa Timur
• Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan

Kondisi ini membuat Jawa Timur ikut dalam wilayah terdampak. Terutama pada area pesisir seperti Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Jember dan Banyuwangi.

Di sisi lain, juga muncul Bibit Siklon Tropis 91S yang terbentuk lebih awal, yakni pada 7 Desember 2025 di Samudra Hindia barat daya Lampung, berada dalam Area of Responsibility (AoR) TCWC Jakarta. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot (46 km/jam), tekanan minimum 1006 hPa dan potensi berkembang peluang Rendah ke Sedang dalam 24–72 jam ke depan. 

Dampak tidak langsung 91S hingga 12 Desember 2025 pukul 13.00 WIB adalah sebagai berikut: 

Hujan Sedang hingga Lebat
• Sumatera Barat
• Bengkulu
• Lampung

Baca Juga : PP Muhammadiyah Instruksikan Infak Jumat untuk Korban Banjir dan Longsor di Aceh hingga Sumbar

Gelombang Laut Tinggi 1.25 – 2.5 m (Moderate Sea):
• Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias
• Samudra Hindia Selatan Banten
• Selat Sunda bagian Selatan
2.5 – 4.0 m (Rough Sea):
• Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung

Dengan begitu, meski pusat 91S lebih dekat ke Sumatera, kondisi gelombang tinggi di Samudra Hindia dapat memengaruhi sistem cuaca di selatan Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur, karena pola angin dan arus laut yang mengarah ke perairan Indonesia bagian selatan.

BMKG menegaskan bahwa kedua bibit siklon ini tidak menimbulkan dampak langsung ke daratan, tetapi efek tidak langsungnya sudah terlihat pada hujan lebat dan gelombang tinggi.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, meminta masyarakat tetap memperhatikan informasi resmi.
“Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai. Oleh karena itu, lakukan langkah pencegahan yang diperlukan, selalu ikuti informasi resmi dari BMKG, dan pastikan keselamatan menjadi prioritas utama. Kita tenang, tetapi tetap siaga,” kata Faisal, Kamis (11/12).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menambahkan bahwa intensitas 93S masih cenderung persisten dan bergerak perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa pemantauan tetap dilakukan ketat.

Masyarakat di Jawa Timur, terutama di kawasan pesisir selatan, diminta untuk menghindari aktivitas di laut saat gelombang tinggi. Termasuk berhati-hati berkendara ketika hujan leba serta memastikan saluran air di rumah lancar dan memantau informasi resmi BMKG.