JATIMTIMES - Ketersediaan lahan parkir di Jalan Basuki Rachmat atau yang akrab di sebut Kawasan Kayutangan Heritage masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Hal itu pun ternyata membuat Pemkot Malang cukup dilematis.
Pasalnya, di satu sisi upaya Pemkot Malang untuk mempercantik kawasan Kayutangan dinilai cukup efektif. Hal tersebut terlihat dari kunjungan masyarakat di kawasan tersebut yang semakin tinggi setiap harinya.
Baca Juga : Bimtek Agen Siber, Upaya Pemkot Kediri Tingkatkan Keamanan Informasi bagi OPD dan ASN
Hal tersebut dinilai cukup berdampak pada perputaran ekonomi di kawasan tersebut yang dinilai meningkat. Baik di barisan pertokoan Kayutangan Heritage, maupun di dalam perkampungan yang juga menjadi wisata tematik.
Namun sayangnya, padatnya pengunjung di kawasan itu tidak didukung ketersediaan lahan parkir yang cukup. Alhasil, kawasan yang menyediakan ruang untuk pedestrian malah tertutup kendaraan yang parkir.
"Dilematisnya begini, pemda menghidupkan Kayutangan sisi ekonomi cukup booming. Dan efeknya pada ketertiban, baik parkir dan keberadaan PKL (pedagang kaki lima)," jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, Selasa (6/6/2023).
Pihaknya pun tidak bisa serta merta melakukan penertiban di kawasan tersebut. Sebab, untuk parkir sendiri pihaknya masih belum dapat menyediakan lahan parkir yang sesuai. Begitu juga dengan adanya PKL yang tidak dapat serta merta dilakukan penertiban.
"Tentu kalau (penertiban) dilakukan akan ada konsekuensi-konsekuensinya. Maka sesuai ketentuan, parkir bisa menggunakan badan jalan," imbuh pria yang akrab Jaya.
Pantauan di lokasi, pada jam-jam tertentu kawasan Kayutangan memang sangat dipenuhi pengunjung. Sementara badan jalan, baik di sisi timur atau barat sama-sama digunakan untuk lahan parkir. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca Juga : DPRD Gelar Rapat Paripurna Bahas RTRW Kabupaten Banyuwangi Tahun 2023-2043
Alhasil, padatnya parkir terkadang membuat lalu-lintas menjadi padat. Meskipun tidak sampai terjadi penundaan laju kendaraan, aktivitas keluar masuk kendaraan yang parkir kerap membuat laju kendaraan melambat hingga lalu-lintas memadat. Kondisi tersebut terjadi di ruas jalan Basuki Rachmat sisi selatan, arus yang mengarah dari selatan menuju ke utara. Atau dari arah Sarinah menuju ke Simpang Empat Rajabali.
"Makanya saya imbau, dan saya juga minta ke jajaran untuk memetakan. Agar kedua sisi itu jangan diblok untuk parkir semua. Jadi sediakan space untuk jalan," tetang Jaya.
Selain itu, dirinya juga menyadari bahwa tidak adanya lahan parkir yang resmi disediakan di Kayutangan Heritage membuat pengendara menjadi terkesan seenaknya. "Disitu kan repot, biasanya ada pengendara yang begitu melihat ada space kosong langsung belok dan dijadikan lahan parkir. Juru parkirnya juga seperti itu langsung dilayani," pungkasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini Pemkot Malang tengah melakukan kajian. Untuk merumuskan solusi terkait persoalan ketersediaan lahan parkir di Kayutangan.