JATIMTIMES - Anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) asal Dapil Malang Raya Puguh Wiji Pamungkas menyoroti sepinya aktivitas penumpang di Terminal Hamid Rusdi, Kota Malang. Ia menilai, potensi besar terminal milik Pemprov Jatim tersebut belum dioptimalkan.
Padahal, menurutnya lokasi Terminal Hamid Rusdi sangat strategis sebagai simpul konektivitas antarwilayah di bagian selatan Jatim. Terminal tersebut juga merupakan salah satu aset Pemprov Jatim yang harus dimaksimalkan fungsinya.
Baca Juga : Dinkopdag Surabaya Bakal Digitalisasi 153 Koperasi Merah Putih
“Terminal Hamid Rusdi ini sebenarnya aset penting milik Pemprov. Tapi sekarang malah sepi karena angkutan umum lebih memilih ngetem di perempatan Pasar Gadang. Ini jelas tidak ideal,” ujar Puguh, Jumat (1/8/2025).
Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jatim itu menyebut, sepinya Terminal Hamid Rusdi menunjukkan adanya kelemahan dalam manajemen transportasi dan tata kelola terminal. Padahal terminal tersebut dibangun menggunakan anggaran besar dari APBD dengan harapan menjadi pusat mobilitas masyarakat di kawasan Malang selatan dan sekitarnya.
Ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali fungsi Terminal Hamid Rusdi. “Terminal ini bisa menjadi simpul penggerak ekonomi wilayah selatan Jawa Timur. Kalau terminalnya hidup, arus orang dan barang akan lancar, otomatis perputaran ekonomi juga meningkat,” katanya.
Ia menambahkan, kebangkitan Terminal Hamid Rusdi memerlukan keseriusan pemerintah daerah dan konsistensi dalam penegakan aturan. Selain menyediakan fasilitas yang layak, Pemprov harus memastikan bahwa angkutan umum benar-benar diarahkan dan diwajibkan masuk terminal.
“Ini tidak bisa setengah-setengah. Harus ada kebijakan yang tegas, infrastruktur yang memadai, dan edukasi kepada sopir serta masyarakat. Jika semua itu dilakukan, saya yakin terminal ini bisa hidup kembali dan berdampak langsung pada ekonomi kawasan,” tegasnya.
Lebih lanjut, anggota Komisi E DPRD Jatim ini mendorong Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan untuk melakukan rekayasa transportasi, termasuk mengarahkan seluruh angkutan agar berhenti dan menunggu penumpang di dalam terminal, bukan di pinggir jalan.
Sebagai langkah strategis, Puguh juga mendukung rencana Pemprov untuk menghadirkan layanan bus Trans Jatim di Malang Raya. Ia menyebut kebijakan tersebut bukan hanya akan mengaktifkan Terminal Arjosari, tetapi juga menjadi pengungkit bagi Terminal Hamid Rusdi.
Baca Juga : Kalender Jawa Jumat Kliwon, 1 Agustus 2025: Watak Weton, Rezeki, Jodoh dan Pantangan
“Trans Jatim bisa diarahkan untuk melayani rute-rute ke wilayah selatan, seperti Lumajang, Blitar, Tulungagung, bahkan sampai ke Pacitan. Ini akan sangat mendukung aksesibilitas kawasan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” jelasnya.
Selain itu, Puguh menilai optimalisasi terminal juga berperan penting dalam mendukung sektor pariwisata. Apalagi Malang dikenal sebagai salah satu destinasi unggulan di Jatim.
“Sebentar lagi jalur lintas selatan via Gondanglegi–Bantur sudah rampung. Wisatawan dari luar kota bisa langsung turun di Terminal Hamid Rusdi dan naik angkutan ke pantai selatan atau ke Bromo. Ini akan sangat membantu,” terangnya.
Puguh juga menyinggung besarnya potensi wisatawan yang berasal dari keluarga mahasiswa yang tinggal sementara di Malang.
“Ada lebih dari 300 ribu mahasiswa di Malang. Saat wisuda, ribuan keluarga datang. Kalau ada jaminan transportasi publik yang nyaman, mereka pasti akan tertarik juga untuk berwisata,” pungkasnya.