free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

6 Anak Asal Kota Malang Jadi Korban Runtuhnya Musala Al Khoziny Sidoarjo

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Yunan Helmy

03 - Oct - 2025, 11:22

Placeholder
Reruntuhan bangunan musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo (foto: istimewa)

JATIMTIMES  - Warga Kota Malang ikut menjadi korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Enam anak dari Kecamatan Kedungkandang dilaporkan merupakan santri Al Khoziny dan dua di antaranya mengalami luka ringan akibat ambruknya bangunan musala, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.35 WIB. 

Camat Kedungkandang Fahmi Fauzan membenarkan informasi tersebut. Ia mengaku mendapatkan informasi tersebut pada Rabu (1/10/2025) lalu. 

Baca Juga : Founder Saung Kanak Nusantara Ajak Asah Imajinasi Anak lewat Cerita di Semesta Buku Gramedia

 

“Benar ada (korban reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny, red) warga Kecamatan Kedungkandang, khususnya di Kelurahan Kedungkandang dan di Kelurahan Lesanpuro,” kata Fahmi, Jumat (3/10/2025). 

Fahmi menjelaskan, secara rinci korban asal Kelurahan Kedungkandang ada 4 anak. Namun semuanya selamat dan tidak mengalami luka sedikit pun. Sementara  dari Kelurahan Lesanpuro, ada 2 anak yang mengalami luka ringan. 

“Mudah-mudahan tidak berkembang lagi lah. Dan dua korban hanya luka ringan. Insya Allah tidak ada luka berat dan bisa segera mengikuti pendidikan lagi di pondok pesantren. Apa pun, pondok pesantren merupakan institusi baik dalam proses membangun karakter bangsa,” beber Fahmi. 

Disinggung mulai kapan santri tersebut menimba ilmu di Ponpes Al Khoziny, Fahmi belum mengetahui secara detail. “Kami belum sampai sedetil itu ya, mulai kapan, kemudian kelas berapa, berapa tahun sudah di sana. Belum punya informasi detail,” ungkap dia. 

Namun, Fahmi telah melaporkan informasi tersebut kepada pimpinannya, dalam hal ini Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso. Dan pihaknya masih menunggu informasi terkait penanganan yang akan dilakukan. 

“Sampai saat ini kan masih belum ada arahan-arahan detail. Tapi tentunya kita akan tetap mencermati, mengikuti perkembangan, khususnya warga Kedungkandang,” tukas Fahmi. 

Baca Juga : Banjir dan Longsor di Malang Rusak 10 Bangunan, Warga Sumawe Terpaksa Mengungsi

 

Seperti diketahui  bangunan musala  tiga lantas Pondok Pesantren Putra Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, ambruk menimpa ratusan santri.  Peristiwa ini terjadi pada Senin sore, 29 September 2025. Ketika itu para santri tengah melaksanakan salat Asar berjamaah di lantai dua yang difungsikan sebagai musala.

Menurut pengasuh pesantren, Abdul Salam Mujib, bangunan yang ambruk itu memang masih dalam tahap renovasi. Proses renovasi asrama santri putra ini telah berlangsung selama hampir sembilan bulan. Bangunan ini direncanakan memiliki tiga lantai dengan atap berupa cor semen, bukan genteng.

Sekitar pukul 3 sore, atap yang baru dicor tersebut tiba-tiba ambruk dan menimpa ratusan santri yang tengah salat di lantai dua. Mereka yang berada di dalam musala pun terjebak di balik reruntuhan. 

Hingga berita ini ditulis, informasi yang diterima media ini, korban meninggal berjumlah lima orang. Sementara puluhan santri diduga masih tertimbun reruntuhan hingga saat ini. Proses evakuasi reruntuhan dengan alat berat masih berlangsung.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Mojokerto Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Yunan Helmy