JATIMTIMES - Warga RW 08 Perumahan Joyogrand, Kelurahan Merjosari, Kota Malang, menunjukkan komitmen luar biasa terhadap pelestarian lingkungan. Di bawah kepemimpinan Ketua RW Wahyu Bawana Nawaksara, mereka ikut ambil bagian dalam ajang Lomba Kampung Bersinar yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang tahun 2025.
Partisipasi tersebut menjadi wujud nyata dukungan warga Joyogrand terhadap misi Pemerintah Kota Malang dalam mewujudkan 'Ngalam Rijik, Ngalam Seger', yakni gerakan menuju kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Baca Juga : Persebaya Gagal Bawa Tiga Poin dengan 9 Pemain
Salah satu program unggulan RW 08 yang menarik perhatian adalah Gerakan 1.000 Biopori. Melalui program ini, setiap rumah tangga didorong untuk membuat lubang resapan biopori di pekarangan masing-masing. Langkah sederhana ini terbukti efektif meningkatkan daya serap air tanah, mengurangi risiko banjir saat musim hujan, sekaligus menjaga cadangan air di musim kemarau.
Selain fokus pada konservasi air, warga Joyogrand juga melaksanakan program 'Sedekah Sampah Jadi Berkah', yaitu gerakan sosial yang mengubah limbah anorganik menjadi sumber amal. Sampah yang dikumpulkan dipilah, dijual, dan hasilnya disalurkan untuk kegiatan sosial lingkungan. Program ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan seiring dengan nilai kemanusiaan.
Tak berhenti di situ, budaya hemat energi juga menjadi bagian penting dari kehidupan warga. Mereka membiasakan diri memanfaatkan air bekas wudhu atau cucian untuk menyiram tanaman serta menggunakan listrik secara efisien.
Sejumlah titik di kawasan Joyogrand kini dilengkapi penerangan berbasis tenaga surya (solar cell), sehingga mampu menekan penggunaan listrik PLN sekaligus mengurangi jejak karbon rumah tangga.
Menurut Ketua RW 08 Joyogrand, Kelurahan Merjosari, Wahyu Bawana Nawaksara, seluruh gerakan ini lahir dari kesadaran kolektif warga. Karena mereka ingin menjadikan Joyogrand bukan hanya perumahan yang indah dipandang, tetapi juga lingkungan yang tangguh dan ramah bumi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa peduli lingkungan bukan slogan, tapi gaya hidup yang harus kita jalani bersama,” ujar Wahyu.
Baca Juga : BLTS Rp900 Ribu Belum Masuk Rekening? Ini Penjelasan Kemensos dan Jadwal Pencairan Terbarunya
Sinergi antara program pengelolaan sampah, konservasi air, dan efisiensi energi menjadikan RW 08 Joyogrand sebagai contoh nyata penerapan konsep eco-living di kawasan perkotaan. Warga berupaya menjadikan lingkungan mereka sebagai laboratorium hidup yang mendemonstrasikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil di rumah masing-masing.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi berkelanjutan, Joyogrand kini bersiap menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lain di Kota Malang. Tujuan utamanya bukan sekadar meraih gelar juara dalam Lomba Kampung Bersinar, tetapi menciptakan lingkungan yang benar-benar sejalan dengan semangat 'Ngalam Rijik, Ngalam Seger', Malang yang bersih, segar, dan membanggakan.
