free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pancasila Fest Berkolaborasi dengan Hari Wayang Dunia, Wali Kota Mas Ibin: Ini Implementasi Kota Blitar SAE

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

21 - Nov - 2025, 07:15

Placeholder
Kemeriahan puncak Pancasila Fest 2nd dan Hari Wayang Dunia di Kota Blitar, menegaskan komitmen bersama dalam merawat budaya dan nilai kebangsaan. (Foto: IKP Diskominfotik Kota Blitar)

JATIMTIMES – Pemerintah Kota Blitar menggelar perayaan kolaboratif Pancasila Fest 2025 dan Hari Wayang Dunia ke-11 pada Kamis (20/11/2025). Acara yang dipusatkan di Amphiteater UPT Perpustakaan Nasional Proklamator Bung Karno itu menjadi ruang temu antara literasi budaya, pelestarian kesenian adiluhung, dan penguatan nilai Pancasila. 

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin, menyampaikan pengarahan melalui tayangan video karena tidak dapat hadir secara langsung. Pada saat acara berlangsung, Mas Ibin tengah menjalankan agenda kerja di Yogyakarta.

Baca Juga : Sinergi Pemkot Blitar–Perpus Bung Karno: Puncak Pancasila Fest 2nd dan Hari Wayang Dunia Berjalan Meriah

Dalam sambutannya, Mas Ibin menegaskan bahwa kolaborasi antara dua OPD Pemerintah Kota Blitar, yaitu Bakesbangpol serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, bersama UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno sebagai lembaga vertikal, merupakan gambaran nyata bahwa Kota Blitar sedang bergerak di jalur pembangunan yang santun, amanah, dan excellent (SAE).

 "Kegiatan malam hari ini mencerminkan implementasi misi Kota Blitar. Peringatan Hari Wayang Dunia, penguatan literasi seni budaya, dan Kampung Pancasila Fest adalah praktik nyata nilai persatuan dan gotong royong," tuturnya.

Mas Ibin menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Misi Pertama Pemerintah Kota Blitar, yaitu mewujudkan kota Pancasila yang aman, religius, dan nasionalis. Menurutnya, pembangunan karakter harus dilakukan melalui internalisasi nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan di seluruh aspek kehidupan masyarakat. “Kampung Pancasila adalah bentuk nyata dari tujuan misi itu. Kota aman, religius, dan nasionalis bukan jargon, tetapi praktik hidup sehari-hari,” ujarnya.

Di sisi lain, acara ini juga menjadi bagian dari Misi Kelima, yaitu penguatan sektor perdagangan, jasa, pariwisata, dan industri yang berkelanjutan, termasuk melalui pelestarian budaya. Mas Ibin menyinggung peran UNESCO yang telah menetapkan wayang sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda sejak 7 November 2003. “Pemerintah Kota Blitar berkewajiban menjaga dan merawat budaya luhur bangsa. Wayang adalah kebijaksanaan yang hidup, tuntunan sekaligus tontonan,” imbuhnya.

Ibin

Opera Cinewayang: Punokawan Kembar

Pada rangkaian utama peringatan Hari Wayang Dunia ke-11, Pemkot Blitar bersama Pramudyantara menghadirkan opera cinewayang bertajuk Sang Dalang Mawayang dengan lakon Punokawan Kembar. Pertunjukan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang mengangkat literasi seni pewayangan ke tingkat yang lebih dekat dengan generasi muda.

Sekretaris Bakesbangpol Kota Blitar, Suskandiati, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelestarian wayang bukan sekadar menjaga tradisi, tetapi juga memperkuat identitas bangsa. “Wayang memiliki nilai religius, etis, dan estetika yang telah meresap ke dalam kehidupan masyarakat. Ia menjadi tontonan, tuntunan, dan tatanan,” ucapnya.

Ia menyebut tiga tujuan pokok penyelenggaraan perayaan tahun ini: mengokohkan wayang sebagai aset budaya nasional, menyediakan ruang kreatif bagi dalang muda, dan memperkuat kolaborasi antar-OPD. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Wali Kota Blitar yang telah memberi dukungan penuh meskipun tidak dapat hadir secara langsung,” tambahnya.

Cinewayang

Kampung Pancasila Bertambah: Kini Menjadi 12 Kelurahan

Puncak perhelatan juga ditandai dengan pengukuhan tiga Kampung Pancasila baru: Kelurahan Pakunden, Klampok, dan Bendo. Dengan penetapan ini, Kota Blitar kini memiliki 12 Kampung Pancasila dari total 22 kelurahan, dan sisanya ditargetkan tuntas pada 2029.

Kepala Bakesbangpol Kota Blitar, Toto Robandiyo, menjelaskan bahwa pengembangan Kampung Pancasila merupakan proses berjenjang yang melibatkan pembinaan, penguatan karakter, hingga kegiatan edukatif lintas usia. “Harapan kami, nilai-nilai Pancasila dapat dipelajari sejak dini, diamati, dan dipraktikkan masyarakat serta para pelajar,” katanya.

Toto menambahkan bahwa festival dan lomba yang digelar selama rangkaian acara bukan sekadar hiburan, tetapi sarana revitalisasi nilai Pancasila. “Kita ingin generasi mendatang memiliki mental tangguh dan mampu membentengi diri dari ideologi asing yang mengancam. Ini bagian dari investasi ideologis menuju Indonesia Emas,” ujarnya.

Baca Juga : Profil Hj Hanik Andriani Sosok Istri Wali Kota Malang yang Dicintai

Festival Band dan Cerdas Cermat: Ruang Ekspresi Pelajar

Ajang eksebisi festival band SMA/SMK negeri se-Kota Blitar menjadi salah satu bagian yang paling banyak menarik perhatian. Para peserta diwajibkan membawakan lagu bernuansa nasionalis dan Pancasila seperti “Pancasila Rumah Kita” dan “Blitar Kawentar”, serta satu lagu bebas.

Tiga penampil terbaik kemudian tampil di malam puncak. SMKN 3 Kota Blitar menjadi terbaik dalam kategori lagu bebas dengan membawakan “Melompat Lebih Tinggi” dari Sheila on 7. SMAN 3 tampil memukau lewat “Blitar Kawentar”, sedangkan SMAN 1 meraih apresiasi terbaik untuk lagu “Pancasila Rumah Kita”.

Sementara itu, lomba cerdas cermat Pancasila tingkat SMP menampilkan antusiasme tinggi dari para pelajar. SMPN 8 keluar sebagai juara pertama dengan nilai 500. Disusul SMPN 3 dengan nilai 200, dan SMPN 7 sebagai juara ketiga dengan nilai 100.

“Kegiatan ini adalah ajang menggali dan merevitalisasi nilai Pancasila sesuai konteks zaman. Setiap kelompok umur punya cara sendiri memahami nilai kebangsaan,” kata Toto.

Cerdas cermat

Kota Blitar SAE sebagai Fondasi

Di akhir sambutannya, Mas Ibin kembali menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan praktik nyata prinsip Kota Blitar SAE, yang bermakna Santun, Amanah, dan Excellent. Ia menyampaikan bahwa kota yang religius dan nasionalis tidak hanya dibangun melalui regulasi, tetapi juga melalui kolaborasi kreatif antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga budaya.

“Selamat untuk adik-adik peserta festival band dan cerdas cermat. Selamat untuk Kampung Pancasila yang baru dikukuhkan. Selamat untuk seluruh seniman Blitar Raya. Semoga wayang semakin kawentar sebagaimana Kota Blitar,” tutup Mas Ibin.

Dengan kolaborasi lintas sektor serta pelibatan pelajar, komunitas seni, dan masyarakat, Pancasila Fest 2025 menjadi bukti bahwa pembangunan karakter bangsa dapat dilakukan secara menyenangkan, kreatif, dan relevan. Kota Blitar menegaskan diri sebagai kota yang tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga merawat masa depan.


Topik

Pemerintahan Pancasila Fest Hari Wayang Dunia Wali Kota Blitar Mas Ibin Kota Blitar SAE



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Mojokerto Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni