JATIMTIMES - Kota Malang mendadak menjadi sorotan nasional setelah hujan deras pada Kamis (4/12/2025) sore memicu banjir di puluhan titik. Meski selama ini dikenal sebagai kota dataran tinggi dengan udara sejuk, Malang justru tergenang cukup parah hingga memicu perbincangan luas di media sosial X. Pada Jumat (5/12/2025) siang, kata kunci “Malang” langsung melesat ke puncak trending.
39 Titik Terendam, Pohon Tumbang Timpa Warga
BPBD Kota Malang melaporkan sedikitnya 39 titik terdampak banjir akibat luapan sungai yang meluber ke permukiman. Selain itu, insiden pohon tumbang juga terjadi di kawasan Sawojajar dan sempat menimpa seorang warga.
Baca Juga : Genangan Belum Surut, Hati Warga Justru Hangat saat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Turun Langsung
Lokasi banjir paling parah tercatat di Jalan Letjen Sutoyo dan Jalan Sidomulyo Gang 2, Kecamatan Blimbing. Di dua wilayah tersebut, air sempat merendam rumah warga dengan ketinggian signifikan, bahkan menyebabkan tembok pembatas sungai jebol.
Di X, warganet ramai membahas fenomena banjir di Malang yang dikenal berada pada ketinggian 440–506 mdpl. Banyak yang tak menyangka daerah dataran tinggi dapat mengalami banjir besar.
Akun @zakiberkata menjelaskan bahwa topografi Malang berupa cekungan menjadi salah satu penyebab air mudah terperangkap.
"Malang berada di dataran tinggi, tetapi bentuknya seperti mangkuk karena dikelilingi pegunungan. Topografi ini membuat kota rentan banjir,” tulisnya.
Sementara itu, akun @Djoko** menyoroti masalah drainase dan jalur air yang tertutup.
"Dulu Malang tidak pernah banjir parah. Banyak gorong-gorong tertutup beton sehingga air tidak menemukan jalur ke sungai,” ujarnya.
Beberapa pengguna lain membandingkan banjir Malang dengan Jakarta. Akun @Gio** menilai banjir kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
“Ini bukan Jakarta, ini Malang. Jika ditelusuri sejak 2020-an, banjir semakin sering terjadi. Yang sekarang mungkin paling parah dalam satu dekade,” tulisnya.
Pernyataan itu memicu diskusi tentang pembangunan kota, penurunan kualitas resapan air, serta fenomena cuaca ekstrem yang makin sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
Posisi Geografis Kota Malang
Mengutip Portal Kota Malang dan Wikipedia, wilayah Kota Malang berada pada koordinat 7,06°–8,02° LS dan 112,06°–112,07° BT. Berdasarkan Permendagri No. 66 Tahun 2011, Malang memiliki luas 145,28 km².
Baca Juga : Cuaca Ekstrem Picu Longsor dan Pohon Tumbang, Tutup Jalan Antar-Desa di Karangploso
Kota Malang berada di tengah-tengah Kabupaten Malang dan dikelilinginya. Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2012, batas wilayah Malang ditandai dengan:
• Sisi Barat: Kali Sesudut, Kali Lintah, dan Kali Metro
• Sisi Timur: Sungai Brantas, Kali Amprong, Kali Sari, serta saluran irigasi sekunder dan tersier
• Sisi Selatan: Kali Sari
Letak kota yang dikelilingi sungai dan berada pada cekungan turut berkontribusi pada potensi banjir, terutama saat curah hujan tinggi.
Banjir di Malang kini menjadi pengingat bahwa daerah dataran tinggi pun tidak lagi aman dari ancaman genangan. Kombinasi antara curah hujan ekstrem, perubahan tata ruang, hingga sistem drainase yang terhambat membuat risiko banjir semakin meningkat.
Hingga saat ini, BPBD masih melakukan pendataan lanjutan dan pemantauan di lapangan untuk mengantisipasi potensi banjir susulan.
