Disporapar Optimistis Target 3,3 Juta Wisatawan Kota Malang Tercapai Akhir Tahun

Reporter

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy

22 - Nov - 2025, 03:50

Kampung tematik menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Malang. (Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Pergerakan sektor pariwisata Kota Malang menunjukkan tren yang semakin positif sepanjang 2025. Hingga akhir Oktober, jumlah kunjungan sudah mencapai 77 persen dari target tahunan 3,3 juta wisatawan.

Angka ini dinilai menjadi sinyal kuat bahwa target kunjungan hingga akhir tahun berpeluang besar tercapai. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi menjelaskan bahwa tren wisata terus bergerak naik memasuki penghujung November. 

Baca Juga : Jejak Konsistensi Luthfiya: Mahasiswi UIN Maliki Malang Peraih Penghargaan Peserta Terbaik Regional Nusantara Putri 2

“Sampai akhir Oktober 2025, dari target 3,3 juta satu tahun, itu sudah tercapai 77 persen. Nah ini sudah menjelang akhir November, pastinya akan ada tambahan lagi. Kami optimistis sampai dengan akhir Desember nanti targetnya bisa tercapai,” ujar Baihaqi belum lama ini.

Baihaqi menuturkan bahwa peningkatan kunjungan tidak lepas dari semakin kuatnya citra Kota Malang sebagai kota yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk dikunjungi.

Faktor udara yang sejuk, kuliner yang beragam, serta tumbuhnya berbagai spot destinasi membuat kota ini makin dikenal di berbagai kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sejak pertengahan tahun, pemandangan wisatawan yang beraktivitas di ruang publik semakin terlihat. Baik di kawasan heritage yang terus dilakukan pembenahan hingga sentra kuliner semakin mudah ditemui.

Event yang juga menjadi magnet wisatawan ke Kota Malang.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

Namun di balik meningkatnya jumlah wisatawan, Baihaqi menggarisbawahi bahwa durasi tinggal mereka masih relatif pendek. Rata-rata wisatawan hanya berada di Kota Malang sekitar satu hingga dua hari.

Menurut dia, hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dikerjakan bersama agar wisatawan dapat menikmati Kota Malang lebih lama. Hal tersebut akan diupayakan melalui berbagai rancangan skema. Antara lain melalui penambahan agenda event, penguatan destinasi eksisting, pengembangan kawasan wisata baru, serta penyusunan paket perjalanan yang lebih menarik dan variatif.

Baihaqi juga menekankan pentingnya sinergi antardaerah, tak terkecuali di Malang Raya. Menurut dia, industri pariwisata tidak memiliki sekat administrasi.

Kondisi Kota Malang yang kondusif tidak akan cukup jika daerah sekitarnya kurang stabil atau kurang siap menerima mobilitas wisatawan.

Baca Juga : Pemkot Kediri dan BPJS Ketenagakerjaan Perluas Perlindungan Pekerja Rentan lewat Perwali 24/2025

Karena itu, menurut dia, kolaborasi antara Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu dinilai menjadi faktor strategis dalam menjaga ritme pertumbuhan wisata.

“Berbicara wisata ini tidak ada batasnya. Kota Malang kondusif, tetapi di luar Kota Malang kurang kondusif, nah itu juga berpengaruh. Maka sinergi, kolaborasi Malang Raya itu sangat penting sekali,” kata Baihaqi.

Ia menambahkan bahwa hal tersebut juga berlaku dalam lingkup lebih luas, yakni Jawa Timur. Karena pengalaman perjalanan wisatawan terbangun dari banyak unsur yang saling terkait.

Dari sisi kesiapan daerah, penyediaan sarana prasarana dan infrastruktur pendukung terus diperkuat. Pemerintah memastikan ruang publik tetap terjaga, akses menuju destinasi semakin nyaman, serta aspek keamanan dan ketertiban selalu menjadi prioritas.

“Penyediaan sarpras, infrastruktur, kenyamanan, keamanan, itu harus benar-benar dijaga. Kalau kita bicara wisata, itu tidak dibatasi administrasi wilayah pemerintahan. Harus benar-benar dijaga semuanya,” tegas Baihaqi.

Dengan berbagai langkah yang tengah dilakukan, Disporapar Kota Malang optimistis bahwa target 3,3 juta wisatawan pada 2025 tidak hanya akan terpenuhi, tetapi sekaligus memperkuat posisi Kota Malang sebagai salah satu destinasi favorit di Jawa Timur.