JATIMTIMES - Bencana hidrometeorologi terjadi secara bertubi-tubi di Kabupaten Malang sejak 19-20 September 2025. Dilaporkan, bencana banjir hingga longsor terjadi di empat wilayah dengan dampak terparah di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe).

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang R. Ichwanul Muslimin menjabarkan, bencana banjir di Kecamatan Sumawe dilaporkan terjadi di dua desa. Yakni Desa Sitiarjo dan Kedungbanteng dengan dampak rumah yang tergenang banjir dirasakan oleh 2.228 jiwa dari 830 kepala keluarga (KK).

Baca Juga : Ini Makna dari Logo Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1.265 yang Tampilkan Maskot Burung Cucak Ijo

"Estimasi luas daerah tergenang banjir kurang lebih 1.494 hektare," terang Ichwanul.

Selain berdampak pada permukiman, jalan hingga sumber air, banjir juga membawa material pohon dan lumpur. "Sekitar enam jam, banjir berangsur surut," ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menyebut, selain di Sumawe, bencana banjir juga dilaporkan terjadi pada dua desa di Kecamatan Gedangan.

"25 rumah di Desa Sidodadi tergenang banjir. Kemudian di Desa Gajahrejo ada 20 rumah yang tergenang banjir setinggi 60 sentimeter," terang Sadono.

Sekitar dua jam setelah terjadi banjir, air yang sempat menggenangi rumah warga tersebut berangsur surut. "Tidak ada korban jiwa. Berdasarkan hasil koordinasi, untuk dampak bencana telah dibersihkan oleh masyarakat setempat," ungkapnya.

Selain banjir, bencana tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan. "Bahu jalan longsor, sedang kami koordinasikan untuk dilakukan upaya lanjutan," imbuhnya.

Selain di Gedangan, bencana tanah longsor dilaporkan juga terjadi di Kecamatan Tirtoyudo. Tepatnya di Desa Sumbertangkil. "Tidak ada korban jiwa. Namun, dilaporkan ada empat rumah yang terdampak tanah longsor," ucapnya.

Pada Senin (22/9/2025), dampak adanya tanah longsor tersebut sudah dibersihkan oleh masyarakat. "Kami juga telah melaksanakan distribusi bantuan bagi warga terdampak," tuturnya.

Baca Juga : Rangkaian Oshika Maba 2025: Mahasiswa Baru Unisma Gelar Aksi Peduli Lingkungan di 50 Titik

Bencana hidrometeorologi juga terjadi di Kecamatan Ampelgading. Dilaporkan, bencana tanah longsor terjadi di Desa Wirotaman.

"Dua rumah dilaporkan terdampak tanah longsor. Tidak ada korban jiwa. Saat ini, dampak longsor sudah dibersihkan oleh masyarakat dan kami telah melaksanakan distribusi bantuan bagi warga terdampak," ujarnya.

Sadono menyebut, penanganan pasca-dampak bencana tersebut juga turut menggunakan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang. "Hari ini (Senin, 22/9/2025) pembersihan dampak bencana banjir menggunakan alat berat kembali dilanjutkan," ujarnya

Sadono menyebut, penanggulangan pasca-bencana tersebut turut melibatkan sejumlah personel gabungan. Yakni dari unsur BPBD, TNI, Polri, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, pemerintah desa dan kecamatan setempat, Perumda Tirta Kanjuruhan, PMI Kabupaten Malang, sejumlah relawan hingga beragam lapisan masyarakat.

"Koordinasi akan terus dilaksanakan secara rutin, apabila terdapat perkembangan akan kami sampaikan lebih lanjut," pungkas Sadono.