JATIMTIMES – Arus wisatawan mancanegara (wisman), terutama dari kawasan Eropa, semakin terasa di Kota Malang sepanjang 2025.
Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi menyampaikan bahwa sejak pertengahan tahun, turis-turis berwajah asing kian mudah dijumpai di berbagai titik kota. Mulai kawasan heritage, kuliner, hingga ruang publik. Menurut Baihaqi, lonjakan wisman ini berkontribusi signifikan pada capaian kunjungan wisata Kota Malang tahun ini.
Baca Juga : Pasang Tenda Kegiatan Reses, Dua Pekerja Tewas Tersengat Listrik
Sedangkan hingga akhir Oktober 2025 ini, dari target 3,3 juta kunjungan dalam setahun, sudah terpenuhi 77 persen. Baihaqi pun mengaku optimis target lebih dari tiga juta kunjungan wisatawan bakal terpenuhi hingga penghujung tahun.
“Ini sudah menjelang akhir November, pasti akan ada tambahan lagi. Kami optimistis target sampai Desember nanti bisa tercapai,” kata Baihaqi.
Baihaqi menuturkan bahwa mayoritas wisman yang datang merupakan turis Eropa yang sebelumnya menghabiskan waktu lebih lama di Bali. Kota Malang kini mulai masuk dalam paket perjalanan mereka karena dianggap menawarkan suasana yang nyaman dan aman.
“Alhamdulillah Kota Malang semakin dikenal oleh wisman. Keamanannya, kenyamanannya, udara yang enak, dan kulinernya yang banyak menjadi daya tarik tersendiri,” tuturnya.
Rata-rata wisatawan Eropa tersebut menghabiskan 1–2 hari di Kota Malang sebelum melanjutkan perjalanan. Tren ini, menurut Baihaqi, menjadi indikasi positif bahwa Malang telah berada di radar internasional meski masih perlu upaya untuk memperpanjang durasi kunjungan mereka. “Itu yang sedang kami perjuangkan, bagaimana wisatawan bisa lebih lama stay di sini,” jelasnya.
Baca Juga : Mengenal FIFA Series 2026: Ajang Bergengsi yang Bawa Banyak Keuntungan bagi Indonesia
Untuk mendorong turis asing, termasuk dari Eropa, menghabiskan lebih banyak waktu di Kota Malang, pemerintah daerah kini memperkuat sinergi lintas sektor dan lintas wilayah. Baihaqi mengingatkan bahwa pariwisata adalah ekosistem luas yang tidak dapat dibatasi batas administrasi.
“Kota Malang kondusif, tetapi kalau di luar Malang kurang kondusif, itu ikut berpengaruh. Maka sinergi Malang Raya sangat penting,” ujarnya.
Disporapar juga akan terus meningkatkan sarana-prasarana, infrastruktur, kenyamanan, dan keamanan bagi wisatawan. Dengan momentum positif sepanjang 2025 dan minat wisatawan Eropa yang terus bertumbuh, Baihaqi optimistis sektor pariwisata Kota Malang akan semakin kuat di pasar global pada tahun-tahun mendatang.
